Showing posts with label Drama. Show all posts
Showing posts with label Drama. Show all posts

Friday, October 29, 2010

Drama Nabi Musa AS

Salam pembaca, selamat berjumpa kembali dalam media silaturrahim kita, semoga dalam suasana yang indah selalu. Seperti ceria dan indahnya suasana anak-anak kita di sekolah. Selasa pagi yang indah ini, siswa-siswi TKIT Darul Abidin kembali melanjutkan kegiatan pekanannya yang bertema "Let's Love Our Prophets".

Kegiatan pagi ini, seperti hari kemarin diawali dengan sambutan oleh penyihir raja Fir'aun (bunda Siti) dan kak. Azhar dengan pakaian ala padang pasirnya. Penyambutan juga dilakukan oleh Bunda Aida dan Bunda Fenny di depan pintu gerbang TKIT Darul Abidin.

Siswa-siswi Playgroup dan TKIT Darul Abidin dikumpulkan kembali dalam aula sekolah, untuk menerima pelajaran bersama melalui drama. Drama pagi ini bertema tentang Nabi Musa AS melawan kedurhakaan Raja Fir'aun. Para pemeran dalam drama ini adalah para bunda dan staff TKIT Darul Abidin, yang menurut penulis cukup sukses untuk membawakan peran dari tokoh-tokoh yang diperankan dalam alur cerita tersebut.

"Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (QS 2:50). Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu Telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90). Dan Sesungguhnya Telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)” (QS 20:77). Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka (QS 20:78). Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar (QS 26:63)".

Berdasarkan dari informasi Allah SWT dalam kitab Al-Qur'an. Dikisahkan dalam sebuah negeri Mesir terdapatlah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang kejam dan sombong. Maka Allah SWT pun mengutus seorang Rasul, yakni Musa AS untuk menyelamatkan warga Mesir dari kesombongan dan kejahatan raja Fir'aun.Hingga Fir'aun mengutus para ahli sihir untuk membinasakan Musa AS.


Namun, Nabi Musa AS melalui izin Allah SWT mengeluarkan mu'jizatnya untuk melawan sihir yang dikeluarkan para ahli tukang sihir raja Fir'aun. Hingga tongkat yang dilemparkan oleh Musa AS berubah menjadi ular besar dan memakan semua ular-ular buatan tukang sihir Fir'aun. para tukang sihir Fir'aun-pun tunduk dan patuh kepada Allah mengakui kerasulan Musa AS dan mengakui kebesaran Allah SWT.

Hingga dengan merah padamnya, Fir'aun dan pasukannya mengejar Musa AS dan pengikutnya hingga ke laut merah. Setibanya di laut merah Allah SWT kembali menurunkan mu'jizatnya untuk nabi Musa AS untuk membelah laut merah hingga nabi Musa AS dan pengikutnya menyeberanginya. Dan menutup kembali jalan laut tersebut ketika raja Fir'aun dan pengikutnya berada ditengah-tengah lautan. Akhir cerita raja Fir'aun dan pengikutnya binasa dihantam laut merah.

Sekelumit drama diatas telah diperankan dengan baik oleh para bunda dan staff TKIT Darul Abidin. Semoga drama pendek ini dapat menjadi pelajaran yang baik bagi siswa-siswi TKIT Darul Abidin, hingga dapat meneladani para Rasul mereka, gigih dalam berjuang melawan ketidak adilan.mr

Drama Nabi Ibrahim AS

Pembaca budiman, kembali lagi bersua dengan kami di media ini, mengangkat tema "Let's Love Our Prophets" kembali kami ketengahkan drama menarik dihari ketiga pekan spesial TKIT Darul Abidin, drama yang dipersembahkan oleh bunda-bunda TKIT Darul Abidin & Staff untuk siswa-siswi TKIT Darul Abidin. Dalam kegiatan ini para siswa disambut dengan tumpukan bangunan besar yang terbuat dari dus-dus bekas mie instan.Bangunan besar ini adalah bagaikan sebuah berhala besar yang disembah oleh raja Namrudz dan para pengikutnya.

Dengan semangat dan antusias mereka menghancurkan bangunan berhala besar tersebut dengan kapak besar. Melihat ceria dan suka cita mereka, setelah menghancurkan berhala. membuat teman-teman yang lain turut serta menghancurkan berhala dengan penuh semangat.

Tett...teet....... Bel masukpun berbunyi, siswa-siswi TKIT Darul Abidin kembali berkumpul di Aula sekolah. Seperti biasa mereka mendengarkan dan menyaksikan drama yang diperankan oleh bunda-bunda TKIT Darul Abidin. Drama bertema tentang Nabi Ibrahim dan Raja Namrudz. Di sebuah kerajaan dikisahkan, seorang raja yang congkak dan kejam, yakni Raja Namrudz beserta bala tentara dan pengikutnya yang sedang menyembah berhala. Kemudian disaat pemujaan selesai tersebut, Nabi Ibrahim dengan penuh keberanian menghancurkan berhala-berhala yang telah disembah oleh Raja Namrudz dan para pengikutnya. Setelah menghancurkan semua berhala-berhala, Sebelum meninggalkan berhala-berhala yang telah dihancurkannya, kemudian beliau menyematkan kapak besar yang beliau bawa disebuah berhala yang paling besar.

Mengetahui bahwa berhala-berhala telah dihancurkan raja Namrudz dan bala tentaranyapun marah dan mencari tahu siapa yang menghancurkan berhala-berhala tersebut. Maka, setelah penyelidikan dan pencarian tersebut, ditangkaplah Ibrahim AS., beliau diberikan berbagai pertanyaan "hey!!! Ibrahim siapa yang menghancurkan berhala-berhala kami, Tuhan-tuhan kami???". "Coba kalian tanyakan saja kepada berhala paling besar itu!, mungkin ia mengetahuinya". jawab Ibrahim dengan penuh diplomatis. "bagaimana bisa ia menghancurkan berhala-berhala yang lain sedangkan ia saja tak dapat bicara dan bergerak, bahkan untuk memakan makanan yang kami sajikan saja ia tidak bisa". jawab pengawal raja Namrudz kesal. Namun, disinilah kecerdikan dan kecerdasan Nabi Ibrahim "itu kalian tahu, bahwa berhala dan patung-patung yang kalian sembah ini tidak dapat memberi manfaat sedikitpun kepada kalian, bahkan bahkan, untuk dirinya saja ia tidak dapat berbuat apa-apa".

Jawaban ini tentu saja membuat para pengikut raja Namrudz berpaling dan mengimani kerasulan Ibrahim dan mengimani keagungan Allah SWT. Raja Namrudz-pun marah dan segera membakar nabi Ibrahim AS didepan para pengawal dan bala tentaranya. Tetapi, dengan kebesaran Allah SWT, dengan mu'jizat-Nya Allah SWT menjinakkan api yang berkobar tersebut dengan rasa sejuk dan dingin sehingga Nabi Ibrahim AS tak merasakan panas jilatan api yang berkobar tersebut. Maha besar Allah yang dapat melindungi makhluk-Nya dari gangguan orang-orang jahat dan berhati kejam.

Semoga drama diatas bermanfaat dan membawa kebaikan bagi siswa-siswi TKIT Darul Abidin. Amiin.
 

Copyright © Sekolah TKIT & PGIT Darul Abidin. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert